Jadwal Puncak Acara
HARI AKSARA INTERNASIONAL 2020


08.00 – 08.30
Pengantar Acara (Pengantar MC, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Aksara, Doa, Tayangan Video Keaksaraan dari masa ke masa, Kesenian.

Sambutan Prof. Shahbaz Khan, Director of UNESCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific

08.30 – 10.00
Panel Sesi 1 (Moderator : Dr. Cecep Suryana)
a. Jumeri, S.TP., M.Si., Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
(Gerakan Literasi Nasional sebagai implementasi Merdeka Belajar)
b. H. Dadang Wigiarto, S.H. Bupati Situbondo
(Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Penuntasan Buta Aksara
c. Yosef Adityo, Corporate Secretary GM, Gramedia
(Pesan CSR dalam Mendukung pengembangan Literasi Masyarakat)

10.00 – 10.25
a. Video Kompilasi Pendidikan Keaksaraan
b. Pembacaan puisi oleh peserta didik keaksaraan Liin (Peserta didik PKBM Wijaya Kusuma, Pasuruan)

10.15 – 11.45
Panel Sesi 2 (Moderator: Dr. Firman Hadiansyah)
a. Dr. Samto – Direktur PMPK
(Kebijakan Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus)
b. Prof. Dr. H. Supriyono, M.Pd. – Prodi PNF, Universitas Negeri Malang
(Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi)
c. Lilik Indahyani – Pemenang Anugerah Pegiat Keaksaraan
(Penyelenggara Pembelajaran Keaksaraan KAT di Suku Tengger, Kab. Pasuruan)
d. Rd. Nonih – Taman Bacaan Masyarakat Sukamulya Cerdas, Bandung
(Peran Taman Bacaan Masyarakat dalam Mengembangkan Literasi Masyarakat)

11.45 – 13.00
Tayangan foto-foto Literasi

13.00 – 13.30
Pemberian Penghargaan Apresiasi

13.30 – 15.00
Panel Sesi 3 (Moderator : Gunawan Zakki)
a. Nadiem Anwar Makarim, Mendikbud RI
(Penyesuaian kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19)
b. Mr. Borhene Chakroun, Director of Policies and Lifelong
Learning System UNESCO (Literacy and Skill Development in The Covid-19 Crisis)
c. Najwa Shihab, Pendiri Narasi, Duta Baca indonesia
(Literasi untuk Pemberdayaan masyarakat)

15.00 – 15.30
a. Video Literasi Masyarakat
b. Membaca Surat : Halimah (Peserta Didik KUM SKB Maros)
c. Tampilan Kesenian Manyanyi (SLBN 1 Bantul-Yudho (Tuna netra) – Anak indonesia)

15.30 – 17.00
Panel Sesi 4 (Moderator : Yanuardi Syukur, M.Si.)
Kisah Sukses:
1. Penerima UNESCO Confucius Prizes for Literacy 2019 (BASAball Wiki – Gde Nala Antara)
2. Pemenang Apresiasi Publikasi Keaksaraan di Media Cetak/Daring (Ichvan, medanbisnisdaily.com)
3. Pemenang Publikasi Video Keaksaraan (Fitri Fathia Paramita, Gorontalo)

17.00 – 17.15
Penutupan Acara Direktur PMPK, Ditjen. PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kemdikbud RI

HAI 2020

PAMERAN FOTO & VIDEO

01 - 08 September 2020

Pameran

KARYA FOTO

KARYA VIDEO

HAI 2020

ikuti puncak perayaan melalui zoom dan youtube

KARYA TERPILIH

  • Apresiasi Menulis Praktik Baik Literasi Masyarakat
  • Apresiasi TBM Kreatif – Rekreatif
  • Apresiasi Video dan Foto Literasi Masyarakat

LITERASI DASAR

Literasi Baca Tulis

Literasi baca-tulis bisa disebut sebagai moyang segala jenis literasi karena memiliki sejarah amat panjang. Literasi ini bahkan dapat dikatakan sebagai makna awal literasi, meskipun kemudian dari waktu ke waktu makna tersebut mengalami perubahan. Tidak mengherankan jika pengertian literasi baca-tulis mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada mulanya literasi baca-tulis sering dipahami sebagai melek aksara dipahami sebagai pemahaman atas informasi yang tertuang dalam media tulis.

Literasi Numerasi

Adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interprestasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

Literasi Digital

Menurut Paul Gilster dalam buku yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam sebagian bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. Bawden (2001) menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar pada literasi komputer dan literasi informasi. Literasi komputer berkembang pada dekade 1980-an, ketika komputer mikro semakin luas dipergunakan, tidak saja di lingkungan bisnis tetapi juga di masyarakat.

Literasi Budaya dan Kewargaan

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warna negara. Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.

Literasi Sains

Literasi Sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemampuan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016).

Literasi Finansial

Adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.