Pendidikan Harus Sesuai Kodrat Alam dan Zaman

Pendidikan Harus Sesuai Kodrat Alam dan Zaman

Merdeka belajar merupakan salah satu nilai penting yang disajikan Elih Sudia Permana dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Masyarakat”. Dalam bukunya, Elih mengungkapkan, sesungguhnya substansi dari merdeka belajar adalah pendidikan yang bertumpu dari pendidikan masyarakat, yaitu pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk masyarakat. Dalam proses kegiatannya, pendidikan model ini lebih mengedepankan aspek kemerdekaan dan keharmonisan dengan lingkungan di mana proses pembelajaran itu berlangsung. Kemerdekaan yang dimaksud kata Elih, proses pembelajaran yang menjunjung tinggi kebebasan pengembangan kreativitas dan kontekstualisasi kegiatan pendidikan dengan sosial budaya masyarakat.

“Pendidikan seharusnya bertumpu pada dua hal penting, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman,” ujar Elih, saat membedah Buku Pendidikan Masyarakat pada sesi diskusi pada Festival Literasi Indonesia.

Kodrat alam terkait dengan visi pendidikan yang harus berorientasi pada lingkungan, sosial, budaya, dan seni yang ada di sekitar. Menurutnya, kodrat alam ini sesungguhnya jadi substansi pendidikan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan masyarakat idealnya menjadi ruh bagi pendidikan lainnya. Dengan kata lain, segala bentuk aktivitas pendidikan tidak boleh dilepaskan dari pendidikan masyarakat. “Inilah peran penting pendidikan masyarakat dalam gerak kehidupan,” kata dia.

Hal penting berikutnya adalah kodrat zaman. Hal ini terkait dengan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan, dimana pendidikan sebagai usaha sadar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan karakter ilmu pengetahuan akan terus berkembang sesuai dengan zamannya. Pendidikan dalam kodrat zaman, kata Elih, harus selalu bisa mengikuti perkembangan zaman, tapi apapun perkembangan zamannya, ilmu pengetahuan harus bisa selaras dan berdampak baik pada masyarakat sekitar.

Dua kodrat inilah yang ada dalam pendidikan masyarakat. Ini terlihat, misalnya, pada kegiatan belajar yang berlangsung di satuan pendidikan nonformal, termasuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Di TBM, masyarakat aktif mengakses ilmu pengetahuan melalui aktivitas membaca kemudian membangun komunikasi dan interaksi sosial dengan lingkungan dengan baik. “Pendidikan adalah mengharmoniskan ilmu pengetahuan dan lingkungan masyarakat,” kata dia.

Share this post