Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST, MT “Saya tidak Malu Mengakui Angka Buta Aksara”

Pemerintah Kabupaten Dompu berkolaborasi dengan perusahaan swasta untuk meningkatkan program penuntasan buta aksara dan pemberdayaan masyarakat.

“Saya tidak malu mengakui, di daerah kami masih banyak warga yang buta aksara. Kami sangat gembira dan menyambut perhatian pemerintah pusat dalam penuntasan buta aksara.” Pernyataan ini disampaikan Wakil Bupati Dompu H Syahrul Parsan saat berdiskusi soal penuntasan buta aksara dan pemberdayaan masyarakat dengan Koordinator Fungsi Keaksaraan dan Budaya Baca, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Dr. Cecep Suryana, pada 1 Juli 2021 di rumah dinas wakil bupati Dompu.

Wakil Bupati Dompu periode 2021-2026 ini, tak menampik bahwa jumlah penduduk yang masih buta aksara di Kabupaten Dompu masih cukup banyak, terutama mereka yang berusia dewasa dan lanjut. Mereka umumnya tinggal di desa yang jauh dari ibukota kabupaten.

Program pemberdayaan masyarakat
Program pemberdayaan masyarakat

Menurut data BPS 2019 jumlah buta aksara di Kabupaten Dompu sebanyak 8.667 orang atau sekitar 5,56% dari jumlah populasi penduduk usia 15-59 tahun di Kabupaten Dompu yang mencapai 155.841 orang. Angka ini turut menyumbang jumlah penduduk buta aksara di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencapai 244.214 orang atau sekitar 7,45 % dari populasi penduduk NTB. Kondisi ini juga menempatkan Provinsi NTB sebagai provinsi kedua terpadat buta aksara setelah Provinsi Papua.

Syahrul Parsan menyebutkan, pemerintah kabupaten terus berupaya untuk meningkatkan keberaksaraan dan pemberdayaan masyarakat. Selain mengandalkan anggaran kabupaten, juga berusaha dengan mengajak perusahaan-perusahaan swasta di Kabupaten Dompu untuk menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membiayai program pengembangan keaksaraan (literasi) serta pemberdayaan masyarakat, terutama yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal yang ada di Kabupaten Dompu.

Pembelajaran “Calistung” bagi anak usia sekolah rentan buta aksara
Pembelajaran “Calistung” bagi anak usia sekolah rentan buta aksara

Upaya ini telah membuahkan hasil. Tercatat sampai dengan 2021, kolaborasi ini telah membiayai berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, di antaranya, Pendidikan Keaksaraan Dasar bagi penduduk rentan buta aksara. Tercatat, setiap tahunnya ada 50 sampai dengan 170 orang yang danai oleh CSR. Kegiatan berikutnya adalah melalui kegiatan keagamaan dengan mengerahkan sekitar 20 s.d. 200 orang, pendidikan keterampilan produktif berbasis pertanian/herbal dan UMKM sekitar 10-30 orang per tahun. Pendanaan CSR tersebut juga menyentuh penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) termasuk pengobatan anak-anak cacat atau berpenyakit serius.

Pemanfaatan dana CSR perusahaan ini sudah berjalan di Kecamatan Hu’u melalui kolaborasi dengan PKBM dan berbagai pihak terkait. Dalam jangka panjang, Pemerintah Kabupaten Dompu akan mengupayakan dukungan serupa dari berbagai sumber untuk menjangkau tujuh kecamatan lainnya di Kabupaten Dompu. (cv)

Share this post